Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra WA 0821 3485 1327


BIAYA PELAYANAN BERDASAR TINDAKAN DOKTER GIGI

Cabut Gigi Infil : Rp.100.000

Cabut Gigi Blok : Rp.150.000

Cabut Gigi CE : Rp.50.000  ( Anak )

Scalling/Karang Gigi : Rp.100.000 - Rp.200.000 ( Semua Rahang )

Tambal Gigi Depan : Rp.200.000

Tambal Gigi Belakang : Rp.150.000

Gigi Palsu Sebagian GTS Akrilik Gigi Pertama : Rp.500.000

Gigi Palsu Sebagian GTS Valplas Gigi Pertama : Rp.1.000.000

Gigi Palsu Seluruh GTL : Rp.4.000.000

Perawatan Saluran Akar Gigi Depan : Rp.500.000

Perawatan Saluran Akar Gigi Belakang : Rp.750.000

Caping Pulpa : Rp.150.000

Pasang Behel : Rp.3.500.000 - Rp.5.000.000  

Kontrol : Rp.80.000 - Rp.100.000

Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.


Klinik Gigi Az-Zahra WA 0821 3485 1327

Demi menjaga kesehatan gigi dan mulut, dianjurkan memeriksakan gig 6 bulan sekali, selambat-lambatnya 1 tahun sekali. Untuk itu, pilihlah dokter gigi sesuai dengan jenis kelainan gigi dan pilih sesuai spesialisasinya.


Praktek Dokter Gigi Di Jogja
Dalam acara bertemakan 'Memilih Dokter Gigi yang Tepat Sesuai Jenis Kelainan Gigi', Staf Pengajar dan Kepala Divisi Konservasi Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG-UI), drg. Bambang Nursasongko SpKG(K), menjelaskan, ada 8 bidang dokter gigi spesialis, yang harus Anda ketahui.

1. Pedodontist, Sp.KGA (Spesialis Kedokteran Gigi Anak)
Pedodontis akan melakukan pencegahan dan perawatan semua kelainan dan penyakit pada gigi dan mulut anak secara komprehensif, baik anak yang normal, maupun anak dengan kebutuhan khusus.

2. Orthodontist, Sp.Ort (Ahli Meratakan Gigi)
Untuk Anda yang ingin meratakan gigi, datang dan periksakan keadaan gigi pada Anda pada dokter yang bergelar Sp. Ort.
Karena, dokter tersebut akan memberikan perawatan konvensional dan radikal pada maloklusi ringan sampai yang berat.

3. Endodontis, Sp.KG (Spesialis Konservasi Gigi)
Untuk perawatan secara estetika, datanglah kepada dokter spesialis konservasi. Pada saat Anda datang, dokter akan memberikan pencegahan dan penanggulangan karies, restorasi, kosmetik gigi, perawatan endodontik konvensional, dan bedah.

4. Periodontist, Sp.Perio (Spesialis Periodonsi/ Ahli Jaringan Penyangga Gigi)
Dokter gigi spesialis ini akan melakukan perawatan penyakit, atau kelainan gusi dan jaringan penyangga pada gigi.

5. Oral Surgeon, Sp.BM (Spesialis Bedah Mulut)
Ingin mencabut gigi atau operasi sumbing? Segeralah periksakan kepada dokter spesialis bedah mulut.
Karena tugas pembedahan seperti ini, hanya dokter bergelar Sp.BM mampu melakukannya.

6. Prosthodontist, Sp.Prost (Spesialis Prosthodonsi/Ahli Gigi Turunan)
Penggantian gigi yang hilang dengan membuat gigi tiruan, dan perawatan sendi, hanya mampu dilakukan oleh dokter ini, bukan yang lain.

7. Oral Medicine, Sp.PM (Spesialis Penyakit Mulut)
Perawatan penyakit mulut karena bakteri dan jamur, halitosis, dan perawatan sendi dan rahang.
Dengan memahami harus ke mana merawat gigi, Bambang berharap masyarakat lebih paham dan mengerti perbedaan masing-masing dokter sehingga permasalahan bisa ditangani dengan baik.

SUMBER : liputan6.com/read/679393/pilih-dokter-gigi-sesuai-spesialisasinya

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.





Pasang Behel Murah di Jogja Klinik Gigi Az-Zahra Melayani Pasang behel Kualitas Prima 

WA 0821 3485 1327


Sangat penting bagi orangtua untuk menjaga kesehatan gigi susu pada anaknya, bahkan dari pertama kali gigi susu itu tumbuh. Bila gigi susu pada anak tidak dirawat, dapat membuat si anak mengalami gizi buruk.



"Anak kurang makan ke depannya gizi buruk. Gigi susu yang rusak, membuat anak sulit untuk makan. Selain itu, pencernaan mereka akan buruk. Mereka kesulitan makan, tidak menutup kemungkinan anak akan mengalami gizi buruk ke depannya," kata Eky S. Soeria Soemantri, dalam acara 'Berikan Senyum Sehat Anak Indonesia, Demi Kesuksesan Masa Depan Mereka', Gran Mahakam, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013).

Mengingat sampai saat ini masih banyak orangtua yang beranggapan keliru, bahwa gigi susu tidak perlu mendapatkan pemeliharaan seperti gigi permanen, Eky mengatakan, itu adalah kesalahan besar.

"Bawalah anak rutin ke dokter gigi. Pada saat di dokter gigi, tidak langsung dilakukan apa-apa. Pertama kali diobservasi. Kalau rusak, ya akan diperbaiki. Kalau tidak rusak, ya tidak akan diapa-apain," tambah Eky.
Ketua AFDOKGI Prof. Dr. H. Eky S. Soeria Soemantri, drg. Sp.Ort(K) menerangkan, bahwa gigi susu pada anak rusak karena tidak dirawat. Sulit bagi anak untuk makan saat giginya rusak dan membuat pencernaannya buruk.

Kami selalu mengembangkan pelayanan Pasang Behel Murah  untuk kepuasan anda.



Behel Murah Kualitas Prima 

Klinik Gigi Az-Zahra WA 0821 3485 1327

Dengan tema 'Berikan Senyum Sehat Anak Anda Demi Kesuksesan Masa Depan Mereka', BKGN ingin mengingatkan kepada seluruh orangtua, bahwa setiap anak berhak memiliki senyum dan gigi sehat.

Klinik Gigi di Yogyakarta
"Sehat berarti dalam keadaan segenap tubuh bebas dari penyakit, termasuk bebas dari sakit gigi," ujar Professional Relationship Manager Oral Care PT Unilever Indonesia, Tbk, drg. Ratu Mirah Afifah GCClindent, MDSc, di Gran Mahakam, Jakarta Selatan, Senin (2/9/2013)
Tahun 2012, aku Mirah Afifah, BKGN yang dilaksanakan di beberapa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) yang tersebar di seluruh Indonesia, tercatat sebanyak 24.200 orang datang untuk memeriksakan kesehatan giginya. Tidak hanya itu, tercatat juga ada sekitar 10.000 orang yang hadir di 10 kota PDGI Cabang yang juga tersebar di banyak wilayah.
"Orang begitu antusias menyambut BKGN ini. Ini merupakan event yang paling ditunggu-tunggu. Banyak yang nanya, BKGN kapan lagi. Tahun ini, kami kembali lagi," tambah dia.
Bersama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), program BKGN merupakan bukti komitmen secara terus menerus dari Pepsodent sebagai brand pasta gigi yang telah selama lebih dari 40 tahun, melakukan berbagai program untuk meningkatkan kesehatan gigi masyarakat di Indonesia.
Drg. Zaura Rini Anggraeni, MDS, selaku Ketua Umum PB PDGI menghimbau, kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan kesempatan ini.
"Masyarakat tidak perlu takut. Dokter gigi itu tidak menyeramkan. Ke dokter gigi pun, kita bisa tahu cara mencegah bagaimana supaya gigi tidak sakit," ujar Zaura Rini.
Berikut ini jadwal Bulan Kesehatan Gigi Nasional di 17 Fakultas Kedokteran Gigi yang tersebar di Indonesia.
  1. Universitas Hasanuddin, Makassar : 12-14 September 2013
  2. Universitas Baiturahman, Padang : 16-18 September 2013
  3. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta : 19-21 September 2013
  4. Universitas Mahasaraswati, Bali : 23-25 September 2013
  5. Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta : 26-28 September 2013
  6. Universitas Soedirman, Purworkerto : 30 September - 2 Oktober 2013
  7. Universitas Prof. Dr. Moestopo (B), Jakarta : 3-5 Oktober 2013
  8. Universitas Indonesia, Jakarta : 7-9 Oktober 2013
  9. Universitas Islam Sultan Agung, Semarang : 10-12 Oktober 2013
  10. Universitas Padjadjaran, Bandung : 21-23 Oktober 2013
  11. Universitas Airlangga, Surabaya : 23-25 Oktober 2013
  12. Universitas Trisakti, Jakarta : 28-30 Oktober 2013
  13. Universitas Jember, Jember : 31 Oktober - 2 November 2013
  14. Universitas Sam Ratulangi, Manado : 6-8 November 2013
  15. Universitas Sumatera Utara, Medan : 11-13 November 2013
  16. Universitas Syah Kuala, Aceh : 14-16 November 2013
  17. Universitas Hang Tuah, Surabaya : 18-20 November 2013
SUMBER : liputan6.com/read/681353/bulan-kesehatan-gigi-nasional-2013-digelar-di-17-fkg-indonesia

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.





Klinik Gigi Az-Zahra WA 0821 3485 1327

Menjaga kesehatan gigi seseorang sebaiknya dimulai sejak bayi, bahkan sejak gigi belum mulai tumbuh, kata ketua PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), drg. Zaura Rini, MDS.

"Semua bisa dimulai sejak awal anak meminum susu, baik susu formula ataupun ASI. Intinya, jangan biarkan anak meminum susu untuk mengiringi dia tidur," kata Rini pada jumpa pers hari kesehatan gigi sedunia di Jakarta, Jumat.

Rini menjelaskan, susu yang tertinggal di mulut, akan mengundang kuman untuk berkembang biak di sekitar mulut.

Kuman-kuman ini lalu mengubah susu menjadi asam laktat yang kemudian memiliki Ph tinggi akibat tercampur dengan air liur.

"Ph atau asam basa yang tinggi mampu membuat email gigi menjadi lunak, bahkan saat gigi belum tumbuh tetap akan terpengaruh akibat tingkat keasaman yang tinggi," jelas Rini.

Saat email gigi melunak, mineral di dalam gigi lalu keluar dan membuat gigi menjadi lebih mudah keropos atau berlubang.

Kondisi ini akan membuat anak kehilangan gigi sebelum waktunya, sehingga susunan permanen akan menjadi berantakan.

Lebih lanjut Rini menambahkan, meskipun belum tumbuh gigi, sehabis anak mengkonsumsi susu ada baiknya gusi dan sekitar mulut dibersihkan dengan menggunakan tisu yang dibasahi dengan air putih, guna membersihkan sisa-sisa susu.

"Anak juga bisa membersihkan mulutnya dengan berkumur dengan air putih. Bila sudah tumbuh gigi, sebaiknya bersihkan gigi anak menggunakan kassa basah atau sikat gigi. Ini dilakukan untuk menjaga kebersihan daerah mulut," demikian Rini. 


SUMBER : antaranews.com/berita/364789/kesehatan-gigi-sebaiknya-dijaga-sejak-bayi 

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.



Klinik Gigi Az-Zahra WA 0821 3485 1327


Perubahan gaya hidup dan perkembangan makanan dan jajanan anak saat ini dinilai sebagai penyebab semakin memburuknya kondisi gigi pada anak dimana 36 persen anak usia 12 tahun menderita gigi berlubang.


Praktek Dokter Gigi Di Jogja
"Status kesehatan gigi anak sekolah tidak ada kemajuan bermakna dibanding puluhan tahun lalu. 24 juta anak 0-12 tahun diketahui menderita penyakit mulut," papar Ketua Umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia Zaura Rini Anggraeni dalam temu media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Jumat.

Zaura mengakui program edukasi kesehatan gigi kepada anak sekolah belum optimal karena adanya perubahan gaya hidup serta pola makan yang cukup drastis yang membuat kesehatan mulut seringkali diabaikan.

"Anak sekarang banyak sekali kesibukan sehingga banyak yang lupa sikat gigi. Dan banyak `snack` (jajanan) yang lebih merusak kesehatan gigi dibanding dulu," kata Zaura.

Survei "Fit for School" yang dilakukan di Jawa Barat pada 2012 lalu menunjukkan bahwa 9 dari 10 anak mengalami karies gigi serta rata-rata tiap anak mengalami gigi berlubang.

Survei itu juga mendapati 76 persen anak mengalami infeksi dalam rongga mulut.

"Jadi ada modernisasi yang tidak diikuti kebiasaan sehat untuk mulut," kata Zaura.

Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 juga menunjukkan bahwa 36,1 persen anak usia 12 tahun menderita gigi berlubang.

Sedangkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001 juga menunjukkan 62,4 penduduk (76,5 persen anak berumur 12 tahun) terganggu pekerjaan/sekolahnya karena sakit gigi selama rata-rata 3,86 hari pertahun.

Kesehatan gigi sangat penting karena merupakan "gerbang" untuk kondisi kesehatan secara umum.

"Kesehatan gigi dapat menyebabkan terjadinya penyakit tidak menular. Kesehatan gigi merupakan faktor resiko terhadap terjadinya kerusakan organ tubuh lainnya termasuk jantung dan paru-paru," ujar Zaura.

Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar (BUKD) Kementerian Kesehatan Dedi Kuswenda mengatakan jaminan kesehatan nasional juga termasuk dalam perawatan kesehatan gigi.

"Ada delapan tindakan yang ditanggung JKN seperti tambal, cabut atau karang gigi. Tapi untuk kosmetik tidak ditanggung," kata Dedi.

SUMBER : antaranews.com/berita/394434/perkembangan-jajanan-memperburuk-kesehatan-gigi-anak 

Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.
 



Praktek Dokter Gigi Di Jogja

Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra 

WA 0821 3485 1327






Kedelai memiliki nilai gizi, terutama protein, hampir sama dengan sumber protein hewani, seperti daging, ikan, susu, dan telur. Selama puluhan tahun kedelai diandalkan sebagai sumber protein sebagian besar penduduk Indonesia. Kenaikan harga kedelai kini mengancam kecukupan protein penduduk golongan menengah bawah.
Berbagai referensi menunjukkan, kedelai kaya akan vitamin, terutama vitamin A dan vitamin B kompleks, serta berbagai mineral penting seperti zat besi, fosfor, seng, magnesium, kalsium. Kedelai menjadi sumber asam amino esensial pembentuk protein yang diperlukan tubuh.
”Kandungan asam amino kedelai hampir setara dengan asam amino yang terkandung dalam produk hewani, hanya kalah pada asam amino metionin dan sistin,” kata Nelis Imanningsih, peneliti pada Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Senin (2/9), di Jakarta. Asam amino yang tinggi pada kedelai antara lain isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, valin, dan arginin.
Kandungan fitoestrogen, dalam hal ini ganestein dan deidzein, pada kedelai merupakan komponen bioaktif yang memiliki fungsi fisiologis seperti estrogen untuk membantu penyerapan kalsium pada perempuan premenopause maupun menopause untuk mempertahankan massa tulang, sehingga mencegah osteoporosis.
Kedelai mengandung asam lemak tak jenuh majemuk (PUFA) yang bersifat menurunkan kadar kolesterol.
Hal serupa dikemukakan Guru Besar Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor, Made Astawan. Kedelai mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas sehingga bisa mencegah berbagai penyakit degeneratif seperti kanker, hipertensi, dan diabetes serta penuaan dini.
Jika kedelai difermentasi dengan kapang Rhizopus sp menjadi tempe, asam amino dalam kedelai akan terurai menjadi rantai lebih pendek sehingga mudah dicerna.
Nelis menuturkan, peptida kedelai memiliki efek hipokolesterolemik (menurunkan kolesterol). Selain itu, akibat fermentasi, timbul vitamin B12 sebagai hasil metabolit dari kapang yang berperan dalam fermentasi tempe. ”Vitamin B12 biasanya hanya ada pada produk hewani, tapi khusus pada tempe ada,” kata Nelis.
Menurut Astawan, tempe yang puluhan tahun menjadi sumber protein murah bagi penduduk Indonesia kini sudah go international. ”Saat ini tempe sedang dalam tahap ke 5 dari 8 tahap untuk mendapatkan Codex (standar internasional untuk suatu produk) Tempe. Diharapkan tahun 2015 sudah ada Codex Tempe,” kata Astawan.
Masalahnya, lanjut Astawan, sekitar 70 persen kedelai di Indonesia diimpor, hanya 30 persen produk lokal. Jika kedelai tidak terjangkau produsen tempe dan tahu, ini bisa mengancam kecukupan protein masyarakat.
Astawan menyatakan, ada sejumlah kacang-kacangan yang memiliki nilai gizi mendekati kedelai, misalnya kacang komak (Lablab purpureus), kecipir, kacang koro. Namun, jumlahnya tidak banyak di pasaran. Selain itu, kata Nelis, jika kacang itu dibuat tempe, perlu waktu untuk diterima masyarakat secara luas.
Langkah terbaik, menurut keduanya, dalam jangka panjang meningkatkan produksi kedelai lokal. Dalam jangka pendek, pemerintah sebaiknya mengimpor kedelai untuk meningkatkan keterjangkauan penduduk.  

SUMBER : health.kompas.com/read/2013/09/03/0846345/Kedelai.Cegah.Penyakit.dan.Penuaan.Dini

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.


Praktek Dokter Gigi Di Piyungan
Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra

WA 0821 3485 1327





Kurang tidur ternyata tak hanya memicu rasa lelah dan gampang marah. Studi terbaru mengindikasikan, kurang tidur cenderung membuat Anda gampang kelaparan dan rakus, sehingga bisa membeli makanan melebihi kebutuhan. Para ilmuwan dari Uppsala University Swedia dalam studi yang dipublikasikan jurnal Obesityini membuktikan, kurang tidur meningkatkan hormon yang memicu rasa lapar. Hasil riset mereka menunjukkan, responden yang tidak tidur satu malam, cenderung membeli makanan tinggi kalori lima kali lebih banyak dibanding biasanya.
Peneliti memantau perilaku orang dewasa yang menghabiskan malam tanpa tidur. Paginya mereka diberi 40 pilihan jenis makanan. Hasilnya, responden memilih makanan berkalori 9 kali lebih banyak dibandingkan saat cukup tidur.
Kurang tidur juga mengakibatkan penurunan kemampuan dan kemauan membuat keputusan. Hal ini dibuktikan melalui pemantauan terhadap 14 pria dengan berat badan normal.
Setelah semalam tidak tidur, responden diberi uang 30 poundsterling untuk dibelikan makanan dalam display. Menunya terdiri atas 20 jenis makanan tinggi dan rendah kalori. Penelitian kemudian diulang dengan responden cukup tidur, dan sarapan terlebih dulu untuk meminimalkan rasa lapar.
Hasilnya menunjukkan, walau merasa kenyang, responden yang kurang tidur membeli makanan dengan kalori 9 persen lebih tinggi. Makanan tersebut juga 18 persen lebih berat daripada setelah tidur semalam.
"Hipotesa kami, kurang tidur yang berdampak pada rasa lapar dan buruknya pengambilan keputusan, menjadi penghalang saat sedang belanja atau membeli makanan. Saat itu, seseorang menjadi mudah lapar dan sulit mengontrol diri untuk tidak membeli makanan tinggi kalori," kata salah seorang peneliti Colin Chapman.
Berbelanja saat lelah akan memberi dampak negatif pada kesehatan secara keseluruhan. Peneliti memperingatkan, seseorang yang belanja saat lelah cenderung membeli makanan lebih banyak selama sekali perjalanan.
Laporan riset juga menyimpulkan, responden membeli makanan bernilai kalori tinggi dengan jumlah lebih banyak dengan biaya sama setelah mengalami kurang tidur. Pembelian semakin signifikan bila kekurangan tidur sudah akut, dan mempengaruhi pola makan setelahnya. Hal ini menjadi peringatan bagi pekerja yang sering kekurangan tidur, seperti supir taksi dan petugas layanan kesehatan.
"Riset kami membuktikan responden yang peduli dengan asupan kalori dan berat badan, memilih pola tidur teratur yang sehat," kata Chapman.
Adapun penelitian sebelumnya menemukan, wanita malam hari berisiko 80 persen lebih sulit memiliki bayi. Pola kerja ini juga memicu risiko terjadinya keguguran, menstruasi tidak teratur, dan masalah kesuburan. Masalah ini 5-9 kali lebih mungkin terjadi, dibandingkan pada wanita dengan pola kerja teratur.
Riset yang dilakukan Southampton University ini juga menyimpulkan, pekerja shift dua kali lebih mungin terkena subfertile. Artinya, mereka cenderung sulit hamil dalam setahun.

SUMBER : health.kompas.com/read/2013/09/10/1008447/Efek.Kurang.Tidur.Bikin.Rakus.dan.Kelaparan.

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.


Praktek Dokter Gigi Di Berbah
Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra

WA 0821 3485 1327




Rokok elektronik digadang-gadang sebagai solusi untuk berhenti merokok. Metode tersebut pun disandingkan dengan Terapi Pengganti Nikotin (TPN) yang sebelumnya dikatakan mampu menekan prevalensi perokok. Meski demikian, penggunaan rokok elektronik masih menjadi perdebatan di kalangan ahli medis.

Sebuah studi baru mengatakan, rokok elektronik cukup efektif dalam menghentikan kebiasaan merokok. Menurut para peneliti, efektivitas rokok elektronik hampir sama dengan TPN terstandar setelah membandingkan tingkat keberhasilan di antara keduanya.

Studi tersebut dipublikasi kurang dari seminggu setelah sebuah studi sebelumnya menunjukkan peningkatan pengguna rokok elektronik di kalangan remaja hingga dua kali lipat.

Sebelumnya, rokok elektronik sudah menjadi kontroversi di kalangan tenaga medis. Sebagian mengatakan, rokok elektronik cenderung mampu untuk membantu perokok yang gagal berhenti merokok dengan TPN. Sebagian lagi berpendapat, rokok elektronik justru menjadi pintu masuk kecanduan nikotin dari merokok bagi perokok baru.

Sementara rokok elektronik masih menjadi kontroversi, aktivitas merokok terus menjadi pembunuh bagi mereka yang menjadi pencandunya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, tembakau bertanggung jawab untuk 6 juta kematian setiap tahunnya. Dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 8 juta di tahun 2030.

Selain menyebabkan kanker paru dan penyakit pernapasan kronik lainnya, merokok juga merupakan pemicu utama penyakit kardiovaskular, penyakit penyebab kematian nomor satu di dunia.

Studi baru yang dipublikasi dalam jurnal The Lancet Medical tersebut merupakan studi pertama yang menguji efektivitas rokok elektronik dibandingkan dengan TPN. TPN sebelumnya sudah dikenal sebagai metode yang membantu orang untuk berhenti merokok.

Dalam studi tersebut, para peneliti melakukan analisa terhadap 657 perokok yang ingin berhenti merokok. Mereka pun membagi peserta menjadi tiga kelompok yang diberi metode berhenti merokok yang berbeda, dengan rokok elektronik, TPN, dan rokok elektronik dengan plasebo (tanpa nikotin). Studi dilakukan dalam periode 13 minggu.

Selama periode tersebut, 5,7 persen peserta dinyatakan berhasil berhenti merokok. Kelompok pengguna rokok elektronik merupakan kelompok dengan persentase keberhasilan berhenti merokok tertinggi yaitu 7,3 persen, diikuti kelompok TPN 5,8 persen, dan plasebo 4,1 persen. Perbedaan ketiganya memang tidak signifikan, namun tetap bisa dibandingkan.

Ketua studi Chris Bullen, peneliti asal New Zealand's University of Auckland mengatakan, meski perbandingan hasil antara rokok elektronik dan TPN tidak jauh, namun selama enam bulan, rokok elektronik memberikan hasil yang lebih baik untuk mengurangi konsumsi tembakau.

"Hal yang menarik lagi adalah peserta studi umumnya lebih antusias mencoba rokok elektronik dibandingkan dengan TPN. Mereka bahkan merekomendasikan metode tersebut pada kerabat dan rekan mereka," tuturnya.

SUMBER : health.kompas.com/read/2013/09/10/1448064/Kontroversi.Efektivitas.Rokok.Elektronik.Hentikan.Kebiasaan.Merokok

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.


Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra

WA 0821 3485 1327


Gigi yang sehat bisa dicapai dengan cara rajin menyikat gigi pada pagi dan malam hari. Namun, hal ini saja belum cukup bila kita tidak memerhatikan berbagai hal yang bisa berpengaruh pada kesehatan gigi. Misalnya, sering minum teh dan kopi.

Konsumsi minuman ini dapat menyebabkan perubahan pada warna gigi. “Kandungan tanin dalam kedua minuman ini bisa mengubah warna lapisan terluar gigi atau enamel, begitu juga dengan minuman lain yang berwarna, seperti minuman bersoda, wine, atau sirup,” jelas drg Natalia Ekaputri Hutting, SKG.

Akibatnya, permukaan gigi akan tampak berwarna kehitaman atau kecoklatan. Noda pada gigi akan lebih mudah terbentuk pada permukaan gigi yang kasar, baik akibat plak gigi maupun permukaan anatomi gigi yang tidak rata.

Solusi: “Sebenarnya, kebiasaan minum kopi atau teh tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan gigi dan gusi. Namun, bila bisa dikurangi akan lebih baik. Yang lebih berisiko adalah bila kita mengabaikan perawatan kesehatan gigi dan mulut, seperti menyikat gigi,” kata drg Natalia.

Menyikat gigi dengan baik dan benar adalah satu-satunya cara untuk menjaga keseimbangan flora di dalam mulut, sehingga mencegah munculnya plak, karang, dan lubang pada gigi akibat bakteri. Selain itu, drg Natalia juga menyarankan kita untuk:

* Mengunjungi dokter gigi untuk kontrol rutin dengan frekuensi dua kali setahun.
* Membersihkan karang dan noda pada gigi secara profesional di dokter gigi. “Permukaan gigi yang tidak rata dapat dikoreksi dengan pembuatan sealent atau semacam lapisan pelindung permukaan gigi, terutama yang berceruk dalam, sehingga lebih mudah dibersihkan,” imbuh drg Natalia.
* Tindakan pemolesan tambalan yang kasar atau permukaan gigi yang kasar yang dilakukan oleh dokter gigi juga dapat membuat permukaan gigi lebih mudah dibersihkan.
* Menghindari minuman berwarna bila baru saja menjalani treatment seperti pemutihan atau penambalan gigi depan dalam waktu 2-3 minggu, karena warna minuman bisa mengubah kestabilan warna bleaching atau tambalan gigi depan.

(Prevention Indonesia/Irene J. Meiske)

SUMBER : female.kompas.com/read/2012/05/16/1437225/Gigi.Kuning.Akibat.Teh.dan.Kopi

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.

Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra

WA 0821 3485 1327


Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan melekat pada gigi. Lalu lama kelamaan akan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket, dan tidak berwarna.

Plak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang.

Sejak kecil pasti kita sudah diajarkan untuk menjaga kebersihan gigi, minimal dengan rutin menyikat gigi, agar gigi sehat dan tidak berlubang. Tapi, benarkah kita sudah menjaga gigi dengan benar? Simak 5 kebiasaan buruk berikut ini yang merupakan pemicu munculnya plak.

1. Jarang Menyikat gigi
Mungkin orang lain tak akan menyadari kalau Anda tidak menyikat gigi dua kali dalam sehari. Tetapi, gigi kita tahu dan menanggung akibatnya. “Plak itu seumpama lebah di musim panas. Satu atau dua ekor mungkin tak akan mengganggu, tapi bila kita membiarkan mereka membuat sarang di rumah, itu sama saja mengundang masalah,” kata Richard Price, DMD, juru bicara Asosiasi Gigi Amerika.

Itu sebabnya, selalu sikat gigi minimal dua kali sehari menggunakan pasta gigi ber-fluoride. Teknik menyikat gigi yang benar tidak terlalu penting selama Anda menyikat gigi dengan lembut seluruh permukaan gigi.

2. Kurang Teliti Membersihkan
Pemakaian dental floss (benang gigi) juga amat penting untuk membersihkan daerah-
daerah yang sulit terjangkau oleh sikat gigi, terutama daerah antargigi dan juga pada gigi-gigi yang berjejal.

3. Malas ke dokter gigi
Serutin-rutinnya kita menyikat gigi, agak sulit membersihkan plak dengan sempurna. Plak yang tertinggal ini lama kelamaan akan mengeras dan menjadi karang gigi sehingga sulit dihilangkan. Untuk mengatasinya, mintalah bantuan dokter gigi. Menurut penelitian, orang yang jarang ke dokter gigi lebih mudah terkena gigi berlubang atau gusi berdarah yang menyebabkan gigi mudah tanggal. `

4. Suka makanan manis
Makanan manis, kopi, softdrink, serta rokok dapat menimbulkan lapisan tipis di gigi yang disebut stain. Lapisan stain ini juga memudahkan makanan dan kuman menempel pada gigi, yang akhirnya membentuk plak.

5. Menolak sayuran
Jauh sebelum sikat gigi dan pasta gigi ber-fluoride ada, beberapa jenis makanan berperan penting dalam menyingkirkan plak di gigi. Sayur dan buah-buahan yang dimakan dengan kulitnya merupakan scrubb alami untuk menghilangkan plak.

SUMBER : health.kompas.com/read/2009/09/12/09580646/5.Kebiasaan.yang.Mengundang.Plak.Gigi

Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.

Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra

WA 0821 3485 1327



Sebanyak 65 persen masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi sensitif. Namun, hanya separuhnya yang melakukan tindakan apapun untuk mengobatinya. Sisanya, membiarkannya.

“Masyarakat masih mengabaikan sakit gigi. Padahal, gangguan ini menurunkan kualitas hidup penderitanya,” tegas Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Eky S Soeria Soemantri saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (19/10). Terlebih lagi, penderita gigi sensitif umumnya kelompok usia produktif.

Gigi sensitif dipicu oleh terbukanya dentin gigi, yaitu lapisan dibawah email gigi yang berwarna putih. Di dentin terdapat saluran yang menghubungkan dengan saraf-saraf gigi. Akibatnya, jika terkena makanan atau minuman yang panas, dingin, atau manis, gigi terasa ngilu.

Ketua Ikatan Periodontologi Indonesia Komisariat Jakarta Hari Sunarto mengatakan terbukanya dentin ini disebabkan oleh cara menyikat gigi yang terlalu keras dan bertekanan tinggi serta penggunaan sikat gigi yang bulu sikatnya keras. Cara ini justru bisa memicu resesi gusi atau turunnya gusi sehingga dentin gigi di bagian akar gigi terlihat.

“Ini bukan akibat keturunan, tetapi berubahnya anatomi gigi,” katanya.

Meski bisa terjadi di semua bagian gigi, gangguan gigi sensitif umumnya terjadi pada bagian sudut deretan gigi, di sekitar gigi taring. Gejala yang mirip gigi sensitif, yaitu ngilu pada bagian belakang gigi, kemungkinan bukan akibat gigi sensitif tetapi akibat posisi gigi bungsu yang tidak sempurna

Menurut Hari, mendiagnosis gigi sensitif tidak mudah. Karena itu, setiap ada keluhan mirip gigi sensitif, maka hal yang dilakukan adalah mengobati keluhan dasarnya, seperti menambal gigi berlubang atau memperbaiki jaringan penyangga gigi. Jika masih timbul rasa sakit, maka dentinnya harus diperiksa dengan sejumlah peralatan kedokteran gigi, seperti foto rontgen.

Eky menambahkan, terbukanya dentin gigi juga bisa disebabkan oleh rusaknya jaringan ikat yang menyangga akar gigi. Kerusakan jaringan ikat ini akibat infeksi yang ditimbulkan oleh kuman yang ada di dalam karang gigi.

Menurut Eky yang juga Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia itu, keengganan masyarakat memeriksakan gangguan gigi yang dimilikinya juga karena takut pergi ke dokter gigi atau khawatir dengan biaya pemeriksaan gigi yang mahal. Pemeriksaan gigi mahal karena hampir semua bahan dan peralatan yang digunakan masih diimpor.

Untuk mendapat layanan kesehatan gigi yang murah namun tetap berkualitas, masyarakat dapat memanfaatkan 15 rumah sakit gigi dan mulut di kota-kota besar di seluruh Indonesia. Rumah sakit ini dikelola oleh fakultas kedokteran gigi di sejumlah universitas.

“Konsep yang ada di rumah sakit gigi dan mulut ini adalah one visit treatment. Semua peralatan kedokteran gigi ada disana dalam jumlah besar,” tambahnya.

SUMBER : health.kompas.com/read/2012/10/20/07394585/Gigi.Sensitif.Sering.Diabaikan

Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.


Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra

WA 0821 3485 1327



Menurut World Health Organization (WHO), pada 2012 ada sekitar 60-90 persen penduduk sebuah negara yang mengalami gigi berlubang. Dan gigi berlubang adalah investasi untuk penyakit-penyakit kronis, jelas Dr. drg. Zaura Rini Anggraeni, MDS. Bagaimana menjaga gigi?

Untuk menjaga gigi dan mulut tetap sehat, beberapa hal yang kadang terdengar remeh - perlu dilakukan. Berikut tips soal bagaimana merawat gigi Anda:

Gosoklah gigi sekurang-kurangnya dua kali sehari dengan pasta gigi yang mengandung fluoride. Kapan waktu yang tepat untuk menggosok gigi? Setelah makan pagi dan sebelum tidur.
Sekali dalam seminggu, berkumurlah dengan obat kumur. Ini dapat membantu mencegah terjadinya plak dan karang gigi.
Sikat gigi dengan baik dan benar, yaitu dengan menjangkau ke seluruh permukaan gigi dengan arah dari gusi ke gigi.
Berhati-hati dalam menggunakan pemutih gigi.
Pilih sikat gigi yang mempunyai bulu sikat lembut.
Kurangi konsumsi makanan yang mengandung gula seperti permen, atau makanan bertepung. Sisa-sisa makanan ini dapat melekat pada gigi.
Konsumsi buah dan sayur yang dapat membersihkan gigi seperti apel, wortel, dan seledri.
Batasi anggur merah, kopi, dan teh.
Berhenti merokok.
Lakukan pemeriksaan ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali secara rutin.

Sumber : readersdigest.co.id/sehat/info.medis/10.tip.menjaga.kesehatan.gigi.dan.mulut/005/001/224

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.

Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra

WA 0821 3485 1327



Meski sudah tahu sakit gigi itu menyakitkan, tapi tetap saja masih banyak orang yang malas menggosok dan merawat giginya. Sakit gigi, terutama yang disebabkan oleh karies gigi merupakan penyakit gigi yang paling sering diderita masyarkat.

Menurut Riset Kesehatan Dasar Depkes, di tahun 2007 terdapat 72.1% dari seluruh masyarakat Indonesia memiliki masalah gigi berlubang dan sebanyak 46.5% di antaranya karies aktif yang belum dirawat.

Gigi berlubang timbul karena adanya plak pada permukaan gigi, yaitu lengketan berisi bakteri dan produk-produknya yang terbentuk pada semua permukaan gigi.

Bakteri dan kuman tersebut membentuk enzim yang diubah menjadi asam. Amas ini bersifat sangat kuat karena mampu melarutkan jaringan otot yang paling keras seperti email gigi (lapisan yang menutupi sebagian besar bagian luar mahkota gigi). Asam lalu membentuk lubang yang sangat kecil di atas permukaan gigi dan lama-kelamaan akan menjadi lubang besar. Inilah yang disebut lubang gigi.

Komplikasi dari gigi berlubang bisa terjadi bila kuman yang sudah masuk melewati saraf dan masuk ke akar gigi. “Gigi berlubang merupakan tempat jutaan bakteri yang apabila masuk ke pembuluh darah dapat menyebabkan infeksi di bagian tubuh lain; seperti di saluran pernapasan, jantung, sepsis dan otak,” papar Dr.Tri Erri Astoeti, drg, MKes.

Untuk gigi yang terlanjur berlubang, pasien sebaiknya berobat ke dokter gigi agar lubangnya bisa ditambal. Bagian gigi yang rusak lalu dibor dan diganti dengan bahan seperti logam, campuran perak, porselen atau plastik untuk mengisi gigi.

Sementara itu untuk gigi yang belum berlubang atau sudah berlubang kecil, dokter Erri menyarankan untuk mengonsumsi banyak kalsium. “Makan makanan yang tinggi kalsium. Kalsium dapat membantu proses remineralisasi pada email gigi, sehingga dapat memperbaiki lubang-lubang kecil tak kasat mata,” katanya dalam acara peluncuran Pepsodent Pencegah Gigi Berlubang, di Jakarta (5/8).

Selain mengonsumsi makanana tinggi kalsium, kita juga bisa mencegah gigi berlubang dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari sehabis makan dan sebelum tidur, mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gula, kontrol ke dokter gigi secara teratur, serta memilih pasta gigi berfluoride.


SUMBER : health.kompas.com/read/2009/08/07/1108209/Karies.Penyakit.Gigi.Tersering

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.

Hubungi Klinik Gigi Az-Zahra

WA 0821 3485 1327


BAU MULUT bisa sangat memalukan dan dapat membawa Anda jauo dari seseorang yang istimewa. Kebanyakan orang sering menderita bau mulut dan masih tidak menyadari fakta bahwa tembakau, makanan dengan bawang putih terlalu banyak adalah penyebab bau mulut.

Halitosis atau bau mulut disebabkan karena kesehatan mulut yang buruk. Partikel makanan yang terjebak pada gigi dapat membuat bakteri mengontaminasi mulut. Halitosis juga dapat disebabkan karena beberapa makanan berbau tajam, seperti bawang putih dan bawang merah. Berikut beberapa tip untuk menyingkirkan bau mulut dan menjaga mulut Anda bersih dan segar, seperti yang dilansir Magforwoman.

Sikat gigi Anda

Pertama dan terpenting adalah untuk berlatih menjaga kebersihan mulut yang baik untuk membunuh bakteri, yang dapat menyebabkan bau mulut. Lakukan sikat gigi dan floss dua kali sehari. Kunjungi dokter gigi Anda sekali setiap enam bulan. Anda juga dapat menggunakan larutan kumur atau mengunyah mint untuk menutupi bau mulut Anda, meskipun ini tidak dapat menyelesaikan masalah Anda.

Bersihkan lidah Anda

Sangat penting untuk membersihkan lidah Anda setelah menyikat gigi, baik dengan sendok plastik atau pembersih lidah. Bakteri berlama-lama di lidah juga bisa menjadi penyebab bau mulut.

Basahi mulut Anda

Jauhkan dehidrasi mulut Anda dengan minum air, jus, atau sup segar untuk menyingkirkan bau mulut. Mulut basah membantu untuk membersihkan bakteri yang terperangkap di dalam mulut. Anda juga bisa mengunyah permen bebas gula untuk menghasilkan air liur lebih banyak. Pembentukan air liur lebih alami akan menjaga mulut segar. Mulut kering cenderung menjadi bau.

Obati gigi Anda segera

Mencegah bau mulut dapat dicapai ketika Anda mengobati masalah gigi seperti gigi berlubang, masalah gusi, dan abses gigi.

Berhenti merokok

Tar dan nikotin dapat membangun pada permukaan lidah, gigi dan pipi. Hal ini juga dapat mengeringkan mulut dan menghambat aliran air liur sehingga membuat mulut Anda berbau tidak sedap.


SUMBER : health.okezone.com/read/2013/01/11/486/744776/langkah-jitu-tuntaskan-bau-mulut

 Kami selalu mengembangkan pelayanan Praktek Dokter Gigi Di Jogja untuk kepuasan anda.